Dapatkah Alkitab Dipahami Sepenuhnya? PART 1

Sabtu, 03 Maret 2012
Pertanyaan ini, mungkin akan dijawab oleh sebagian orang dengan kata “Sulit”. Jawaban ini, bila dijawab oleh orang-orang yang belum mengenal Kristus, bisa jadi dapat dimaklumi. Namun ternyata bukan begitu. Justru malah banyak orang-orang yang mengaku dirinya Kristenlah yang memberikan jawaban seperti itu. Ada apa ini? Apakah memang Tuhan kita menurunkan firman yang memang tidak dapat kita pahami?

Padahal Alkitab kita juga sudah diterjemahkan kedalam bahasa kita sendiri. Walaupun untuk itu (Alkitab diterjemahkan kedalam berbagai bahasa) menimbulkan kasus lain bagi sebagian orang yang meragukan Alkitab kita sebagai firman Tuhan. Sehingga mungkin saja mereka menganggap kalau kitab suci yang lebih berwibawa adalah kitab suci yang tetap menggunakan bahasa aslinya. Boleh-boleh saja beranggapan demikian. Namun Alkitab diterjemahkan bukan tanpa maksud.

Baiklah, pertama-tama kita tangkap dulu konsep kata Bapa di dalam Alkitab kita. Di dalam Alkitab, bahkan Tuhan Yesus sendiri sering menggambarkan Allah Bapa disorga sebagai gambaran seorang “bapak pada anaknya”. Bagaimana kasih seorang bapak pada anaknya, dan seterusnya, dan seterusnya.

II Korintus  6

6:18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.

Pendek kata, gambaran Bapa di sorga adalah gambara seorang bapak kepada anak-anaknya. Jadi kalau seorang bapak yang ada di dunia ini tahu berbuat yang terbaik bagi anak-anaknya, apalagi Bapa kita yang ada di sorga.

Matius  7

7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Saudara yang terkasih, sekarang apa yang dapat kita pahami dari ayat-ayat tersebut di atas? Apakah ini semua relevan dengan judul yang sedang kita bahas?
Baiklah sekarang kita mulai masuk pada penjelasan yang lebih mengarah.
Mengapa Alkitab kita boleh diterjemahkan kedalam berbagai bahasa yang ada di dunia ini?

Jawabannya cuma satu, agar semua umat Kristen dapat memahami Alkitabnya sendiri dengan baik. Bagaimana mungkin dapat kita memahami dengan baik Alkitab kita sendiri bila Alkitab kita ditulis dengan bahasa yang tidak dapat kita mengerti dengan baik? Kita


 sebagai orang Indonesia sendiri terkadang masih sulit untuk memahami bahasa Indonesia yang baku dengan baik. Itulah kenapa bahasa Indonesia diajarkan mulai dari bangku SD, mungkin TK sampai dengan perguruan tinggi, itupun masih banyak orang yang mendapat nilai jelek! Alias tidak dapat menguasai bahasanya sendiri dengan baik.

Dapat dibayangkan kalau kita harus mempelajari Alkitab dengan bahasa asalnya untuk dapat memahami isinya yang adalah firman Tuhan yang harus diketahui oleh manusia.

Dengan diterjemahkannya Alkitab kedalam bahasa yang dapat kita mengerti justru telah membuktikan bahwa firman Tuhan ini siap untuk diuji. Karena tidak ada sesuatu yang dapat disembunyikan lagi dari setiap kita yang mau mempelajarinya. (tidak ditutupi dalam kemasan bahasa yang tidak dapat kita pahami).

Artinya di sini Saudara, bila ada ayat-ayat Alkitab yang justru menjerumuskan atau menjebak kita untuk masuk ke neraka, maka sudah jauh-jauh hari kita akan menolak ajaran ini. Mengapa? Karena semua ayat yang ada di dalam Alkitab ini dapat kita pahami, dengan bahasa kita sendiri, bahasa ibu kita, jadi dapat kita mengerti karena tidak ada yang tersembunyi.

Dengan demikian, kebenaran dari ajaran yang ada pada Alkitab adalah kebenaran yang terbuka dengan jelas, tanpa ada satu titikpun yang dapat disembunyikan dari para pengikutnya. Semua terpampang sangat jelas dan semua dapat memahaminya dengan baik.

Sebagai ilustrasi kita gambarkan sebagai berikut, mungkin saudara pernah mengikat suatu perjanjian kerja sama, kontrak, atau lain sebagainya. Jika di dalam perjanjian tersebut terdapat pasal-pasal yang mungkin akan merugikan kita, biasanya hal tersebut akan ditulis sekecil mungkin di dalam kontrak, atau berusaha disembunyikan dengan cara meletakkan pasal-pasal, atau kalimat-kalimat tersebut di tempat-tempat yang tidak menyolok dan menarik perhatian. Mungkin juga dikemas dalam bahasa asing. Hal ini diharapkan supaya pihak yang akan menderita kerugian tersebut luput memperhatikan pasal-pasal bermasalah ini.

Jadi dalam hal ini, jika kita dapat memahami isi Alkitab dengan bahasa kita sendiri, bukankah kita terhindar dari “membeli kucing dalam karung?”. Dan memang untuk keselamatan kita setelah kematian, kita tidak boleh berspekulasi. Harus ada jaminan yang pasti untuk selamat.

Sekarang konsekwensi apa yang kita hadapi selanjutnya? Sudah jelas bahwa Alkitab kita dapat kita baca dan pahami dengan bahasa kita. Tetapi masih juga – walaupun telah ditulis dengan bahasa kita – ada bagian-bagian yang belum dapat kita mengerti dari firman Tuhan yang ada di dalamnya. Jadi kalau ini terjadi, apakah memang firman Tuhan ini tidak dapat kita pahami sepenuhnya?

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks...
JESUS Love u

Pengikut