Saudara terkasih, yang mau saya katakan di sini adalah bahwa Alkitab, adalah firman Tuhan yang sepenuhnya dapat kita pahami. Alkitab terbuka bebas, apapun yang kita rasakan perlu untuk dipertanyakan, maka tanyakanlah itu. Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang tidak boleh dipertanyakan, selama kita belum dapat memahaminya, maka tanyakanlah itu. 
Konsep apa yang melatar-belakangi pemikiran demikian? Seperti ayat yang tersebut di atas pada Matius 7:11, kalau kita yang jahat saja tahu memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita, apalagi Bapa kita di sorga.
Alkitab menurut hemat saya diberikan oleh Bapa untuk manusia, bukan untuk malaikat. Karena itu Alkitab dalam bahasa aslinyapun ditulis dalam bahasa manusia. Saya akan memberikan ilustrasi sedikit untuk ini :
Jika saya sebagai ayah yang baik bagi anak saya, maka saya harus tahu apa kebutuhan anak-anak saya. Dan jika sekarang ini anak saya masih duduk di bangku TK karena sesuai dengan usianya, maka sudah barang tentu sayapun akan memberikan buku-buku pelajaran untuk anak usia TK dan bukannya memberikan buku-buku kimia tingkat SMA ataupun perguruan tinggi. Itu kalau saya bertindak sebagai ayah yang baik bagi anak saya.
Walaupun buku anak TK yang saya berikan pada anak saya, bukan berarti anak saya akan dapat memahaminya sendiri dengan baik. Dia tetap perlu bimbingan dari saya, atau guru TK-nya. Nah, dalam hal ini saya telah bertindak benar.
Jadi jika saya yang manusia dunia ini saja tahu apa yang baik bagi anak saya, apalagi Bapa di sorga. Bapa jauh lebih memahami kemampuan dan kebutuhan umat manusia. Karena itu jikalau Alkitab diberikan Tuhan untuk manusia, maka sudah pasti manusia manapun, akan dapat memahami apa yang mau disampaikan Tuhan melalui firmannya di Alkitab.
Yang jadi masalah, jikalaupun ketika kita membacanya dan kita tidak mendapatkan pemahaman yang benar bahkan sampai saat ini, maka janganlah kita sampai melupakan ayat yang justru harus menjadi acuan kita di dalam usaha untuk memahami Alkitab, yaitu:
I Yohanes  2
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. 
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Dengan demikian, Saudara terkasih, jika kita mengalami benturan untuk memahami firman Tuhan di dalam Alkitab, bertanyalah kita pada “di ilustrasi saya di atas – pada guru kita” yaitu Roh Kudus yang ada pada setiap orang percaya. Karena sesuai dengan I Yohanes 2:27 dan Yohanes 14:26 di atas, bahwa segala sesuatunya akan diajarkan oleh Roh Kudus pada kita.
Jangan pasif! Aktiflah dengan giat mempelajari firman Tuhan di Alkitab dan tanyakanlah pada Roh Kudus. Percayalah pada Roh Kudus, karena hanya Dialah yang dapat mengajarkan kita dengan kebenaran yang sejati.
Roh Kudus akan menjawab kita dengan berbagai cara, bisa dengan mendengarnya langsung – seperti pada nabi Samuel, bisa dengan mendapatkan pemahaman atas apa yang tidak kita mengerti di dalam hati, bisa juga melalui bacaan, kesaksian, penjelasan gembala bahkan teman kita sendiri, dan lainnya. Kepekaan kita untuk mendengar suara Roh Kudus  tergantung pada kedekatan dan kerinduan kita pada Roh Kudus itu sendiri.
Kita tidak akan dapat mengenali suara orang-orang yang terdekat dengan kita sekalipun di telepon, bila kita tidak pernah menerima telepon dari mereka. Namun bila kita sering menerima telepon dari mereka, walaupun mereka tidak memperkenalkan dirinya, kita sudah tahu dengan siapa kita berbicara. Demikian juga halnya hubungan kita dengan Roh Kudus, kita harus rajin-rajin berkomunikasi dengan Roh Kudus melalui doa, apabila kita ingin memiliki kepekaan yang baik untuk mendengar suara Roh Kudus.
Jadi untuk memahami Alkitab, tidak ada seorangpun dari kita yang dapat memahami kebenarannya jikalau hanya mengandalkan hikmat kita sendiri. Seperti ada tertulis :
I Korintus  1
1:21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, ………dst.
Dalam Alkitab bahasa sehari-hari
1:21 Karena bagaimanapun pandainya manusia, ia tidak dapat mengenal Allah melalui kepandaiannya sendiri……..dst.

0 komentar:
Posting Komentar
Thanks...
JESUS Love u