Makan Darah Part 5

Senin, 12 Maret 2012
dan tuntas. (hanya mereka yang memang mencoba mencari-cari cela agar ada ijin makan darah saja yang menganggap masalah ini masih dapat diperdebatkan – sampai-sampai harus “membajak” ayat I Korintus 6:12 segala). Itu adalah perintah final. Apa yang melatarbelakangi perintah rasul ini?

Ulangan 12

12:23 Tetapi jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya, sebab darah ialah nyawa, maka janganlah engkau memakan nyawa bersama-sama dengan daging.
12:24 Janganlah engkau memakannya; engkau harus mencurahkannya ke bumi seperti air.
12:25 Janganlah engkau memakannya, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, apabila engkau melakukan apa yang benar di mata TUHAN.

Karena itu Saudara, pada saat muncul ayat I Korintus 6:12 janganlah Saudara beranggapan bahwa itu adalah legalitas buat Saudara untuk kembali makan darah. Ayat ini jangan lagi diartikan dalam hal makanan. Pengertian Saudara akan jelas pada saat Saudara membaca Alkitab dalam bahasa Indonesia sehari-hari.

Tentang segala yang halal itu sendiri hendaknya kita tidak rancuh dalam memahaminya. Dengan hikmatNya, perintah Tuhan dapat kita mengerti, dan itu tidak berubah. Perintah itu akan tetap berlaku sampai selamanya. Kalau sekarang ini kita tidak lagi mengikuti semua tuntutan hukum taurat, itu bukan berarti perintah Tuhan sudah dibatalkan, tetapi itu semua semata-mata karena kita hidup di bawah kasih karunia keselamatan yang kita dapatkan dari Yesus Kristus.


Kalimat ini, secara tidak langsung sebagai pernyataan kalau kita adalah pengikut Yesus, kita adalah hambaNya. Seorang hamba, haruslah mematuhi apa yang diperintahkan tuannya. Pada saat seorang hamba tidak lagi mau mematuhi perintah tuannya, maka hamba tersebut layak untuk di usir dari rumah tuannya. Hamba tersebut tidak boleh lagi tinggal dalam rumah tuannya. Artinya, hamba tersebut juga tidak lagi mendapatkan perlindungan dari tuannya.

Sekarang kita, yang telah menyatakan diri kita sebagai hamba Yesus, layakkah kita juga membantah perintahNya? Ataupun mengabaikan apa yang Yesus perintahkan untuk kita lakukan? Bukankah hal-hal tersebut tidak boleh ada dalam pikiran kita? Pada saat kita tidak mau menuruti perintah tuan kita, dan kita lebih memilih menuruti perintah tetangga kita, pada dasarnya saat itu juga kita telah menjadi hamba dari tetangga kita.

Perintah Tuhan Yesus jelas, kasihilah sesamamu manusia!

Perintah ini sangat dalam artinya. Prinsip humanisme yang dikenal dengan golden rules pun mengambil inti dari perintah ini. Kita tidak akan berlaku buruk kepada orang lain kalau kita menaati perintah ini. Artinya hubungan kita terhadap sesama tidak lagi akan saling menjatuhkan. Kita akan dapat mengasihi semua orang seperti kita mengasihi diri sendiri. Jelas perintah ini adalah cara yang jitu untuk tidak menghasilkan dosa akibat perbuat kita terhadap sesama. Apakah kita bisa bebas berbuat dosa kalau kita telah menghargai perintah Yesus ini? Jelas tidak!

.....................................................

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks...
JESUS Love u

Pengikut