Makan Darah Part 6

Senin, 12 Maret 2012
Jadi kita yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat kita, walaupun kita telah menerima jaminan pasti untuk dapat ke sorga, walaupun semua dosa-dosa kita (yang dimaksudkan semua adalah seluruh dosa kita selama kita hidup di dunia ini) telah mendapatkan penebusan melalui penyaliban Yesus, kita tetap tidak akan pernah bebas berbuat dosa lagi. Mengapa? Karena sebagai hamba Yesus (karena inilah kita memperoleh penebusan dosa) kita harus menuruti apa perintah “tuan” kita. Yaitu kasihilah sesamamu manusia!

Nah Saudara, walaupun ayat di I Korintus 6:12 mengatakan segala sesuatunya halal bagi kita, ini bukan berarti perbuatan buruk yang menghasilkan dosapun bebas kita lakukan. Kita justru harus menghindari itu agar kita tidak terlepas dari status sebagai “hamba Yesus”. Sebab segala perbuatan buruk yang menghasilkan dosa, wajib kita hindari karena memang itu yang diperintahkan “tuan” kita. Jika kita tidak mau menghidarinya malahan kita hidup didalamnya, maka kita tidak lagi mematuhi perintah “tuan” kita. Dan untuk itu kita dapat dikatakan bukan lagi “hambaNya”. Jadi hamba siapa?

Yohanes

8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.

Apakah sekarang Saudara masih dapat berfikir bahwa orang kristen itu enak, dapat berbuat dosa sesukanya karena semua dosa-dosa mereka telah ditebus oleh Tuhan Yesus?

Lakukanlah itu, (yang saya maksudkan disini adalah kalau kita melakukan semua itu – perbuatan dosa – dengan suka cita dan penuh kesadaran) maka bisa jadi Saudara akan lepas dari kasih karunia Yesus.

Dengan mengetahui bahwa ayat I Korintus 6:12 tersebut bukanlah legalitas buat makan darah, dan justru banyak ayat-ayat lain di perjanjian lama maupun perjanjian baru yang melarang kita untuk makan darah, apakah sekarang Saudara masih bersikukuh dengan keyakinan Saudara bahwa Saudara dapat bebas makan apa saja? Terutama makan darah?

Apapun respon Saudara dari ulasan kita di atas ini, itu adalah menjadi hak Saudara sendiri. Silahkan saja kalau Saudara tetap berkeinginan untuk makan darah. Tidak ada seorangpun yang dapat mencegahnya. Dalam kekristenan, tidak ada yang namanya keselamatan kolektif. Semuanya amat pribadi. Karena itu, apapun yang kita lakukan, haruslah bersumber dari kesadaran kita pribadi

Saya tidak bermaksud untuk menjadi hakim bagi Saudara sehingga dapat menentukan apakah Saudara selamat atau tidak bila makan darah. Saya tidak mempunyai otoritas untuk mengatakan itu. Namun apa yang dapat saya pahami tentang hal makan darah, itu jugalah yang saya sharingkan pada Saudara di sini. Kalau menurut Saudara apa yang saya sampaikan di sini adalah salah, biarlah itu tetap menjadi keyakinan saya dan juga biarlah apa yang Saudara yakini tetap menjadi keyakinan Saudara pula.

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks...
JESUS Love u

Pengikut